Skip to Content

Diwajahmu Seperti Ada Salju

Foto didit jp

Kaca cermin itu mengantarkan aku menjadi potret di ruang keheningan. Dimana perempuan bertubuh gempal menyihirku untuk menjadi kemerdekaannya. Aku nyaris menyayat wajahku dengan tombak untuk menghancurkan bekas luka tanpa makna. Itu jelas akan menjadi cerita tentang pernak-pernik hidup yang kelak merambah disegenap sudut kami nanti. Sedangkan ideologiku sementara seperti menjadi tidak berkualitas bagai daun dan ranting yang merangas di waktu kemarau panjang.

 

Beberapa kali aku bercermin tanpa suara, tetapi kecemasan telah mampu menjulurkan seorang perempuan bertubuh gempal memanggilku dengan bahasa yang mengucur ditubuhku. Keheningan yang benar hening  tak bersuara pada nyanyian malam tentang cinta. Aku dipeluknya, aku diciumi, aku memangkunya dan aku telah mampu mengusap dikulit wajahmu yang seperti ada salju.

 

Lalu,  kami bahkan saling merambahi semua getaran pada hari-hari diruang keheningan. Tak ada suara yang menggenangi di lintasan alat pendengaran,  sepeti tak ada lagi nadi, seperti terjadi kematian yang tak bisa saling bersapa lagi. Tetapi wajah perempuan itu seperti kehilangan pengakuan yang tak mampu mengurai, hingga membuat kekuatan untuk yang terakhir di pertemuan yang sungguh dalam keheningan. Hanya angin. Hanya awan berjalan pelahan bagai sepasang nenek kakek yang berkerut merut wajahnya.

 

 

Pawiyatan Luhur, 2014

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler