Ada hati yang tertawa.
Ada hati yang tanpa luka.
Ada pula gurat khayal yang membeku pada harapan sehingga membuatnya jadi berbeda.
Ketika untaian kata dari bait yang tertuliskan merangkai sebutan yang tak pernah tertera.
Ketika kemudahan itu menyentuh segala yang mampu terasa,
Menyuguhkan gelisah yang tak biasa.
Bukan suatu kejelasan yang tanpa makna.
Bukan pula kegelisahan yang sengaja untuk dicipta.
Maka,,Kusujudkan tumpuan hati dan kukepalkan genggaman doa sederhana untukMu wahai Kau penulis dan perangkai catatan Lauhul Mahfudz,
dia..wanita yang telah Kau tulis namanya di sana untukku,
semoga kelak mampu mendekatkan kita.
Mampu membuatku lebih memaknai Engkau lewat cinta dan kerendahan hatinya.
Komentar
Tulis komentar baru