kemarin lusa, corak indah, penuh warna
berganti gombal-menyanjung,
dengan penuh enteng,
kemarin matahari terbit cerah
bersiul teman kita,
bernada tameng
dan juga minum dari air tanah kita
air tanah di muka, murni oleh uap
jadi awan-awan kusam kelabu menyapa,
gelap gulita
maka angin pun tak ramah,
yukata tidak ada arti
hari ini lah, kimono berteman dengannya
agar ditata jadi bunga-bunga
‘tuk dihirup berkali-kali
‘tuk dijadikan sake-nya
‘tuk menerima nafsunya belati
mereka bukan honko dan bukan seniman,
sang cahaya menyebutnya “geisha”
panda-panda siap berpesta-pora
tungku telah tersedia, terawat nyaman
kimono dibuka pasukan surya,
dan tersisa tinggal hadajuban,
tidak putih tetapi berona merah!
Komentar
Tulis komentar baru