Skip to Content

Harum Mewangi Bunga Melati

Foto didit jp

Harum Mewangi Bunga Melati

 

Baru saja aku menerima telpon dari dasar laut. Mengabarkan ada banyak pulau di negeri ini dangkal. Dan aku melihatnya dengan mataku yang kusimpan di laci meja kerja. Entah apa lagi yang akan dirancang dan digeserkan olehnya, meski saat ini semua kekayaannya disimpan di dasar laut. Oh, itu bukan harta karun. Korupsi sajalah tentu mudah bukan? Itu hasil korupsi. Dan setidaknya bisa bermain petak umpet. Dan jika bicara tentang orang penting, aku paling mengerti. Tapi jika banyak pejabat korupsi itu yang paling ngerti KPK pasti.

 

 

Aku tidur dengan meletakan mataku disebelah pelabuhan. Sementara tubuhku masih diikat dengan Tuhan. Menunggu para perempuan yang dijadikan isteri simpanan untuk mendapat pijar. Biasanya gaun warna biru dan merah jambu dikenakan, seperti warna kertas-kertas rupiah dan dolar kesukaannya yang dipamerkan.

 

Di kedalaman air telah bermunculan pusaran-pusaran yang tampak tangan-tangan diikat rantai berkunci. Hingga malam itu tak ada lagi bendera berkibar. Otakku serasa hendak menyeberangi keselat impian. Inpartial yang kami menanti dengan sepenuh hati. Yang pasti bakal terjadi harmoni yang didamba jika berani tanggalkan kedangkalan gayamu. Tentu langitmu menjadi tinggi dan pulau-pulau itu mampu memberi aroma harum mewangi bunga melati.

 

(Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air: Korupsilah mumpung ini hari anti korupsi, jika engkau hendak ingin meruntuhkan bumimu sendiri)

 

 

Pawiyatan Luhur, Des’ 2014 Gemilanglah Th. 2015.

Selamat berjuang KPK untuk negeri tercinta.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler