HIDUP (III)
: Perempuanku
Oleh: Gerobakata Kenarock
Basuhlah dengan perlahan tangan dan wajah
meski ditengah dingin menggigit kulit
bersama sepi kedua tangan menengadah
bermunajat khusuk melafalkan doa seribu bait
Perempuanku,
lihatlah anak-anak kita pulas terlelap
diatas balai bambu kusam yang rapuh
kedua tangan mungilnya erat mendekap
seakan tak ingin mimpinya terlepas jauh
Perempuanku,
biarlah serangga malam enggan bernyanyi
tidak usah muram, tiada guna bersedih
sisakan saja sunyi dan sepi diruang hati
jadikanlah pelipur lara manakala kau letih
Perempuanku,
tak ada gunanya waspada terhadap takdir
oleh karena itu dengan kekuatan doa,
niscaya kita mampu menghadapi
sebelum dan sesudah takdir
Serang, 20 Oktober 2016
Komentar
Tulis komentar baru