Senja mendung muram di teras tampak seraut wajah
Datang mengetukkan tongkat keras sengaja singgah
Tongkat pendek bahu miring nafas terengah-engah
Kulit coklat hitam terbakar dalam sisa langkah
Kadang siang kadang sore ia datang bertandang
Kadang berbisik kadang lantang suaranya garang
Telapak tangan gemetar menggenggam menitipkan uang
Orang lain jangan tahu ini rahasia katanya
Ini hanya untuk kita bertiga
Bapak ibu dan saya
Iin pengemis hujan panas mengukur jalan
Setiap hari pagi ke sore tak pernah bosan
Ada mulut-mulut menggantungkan harapan
Mengisi hidup dengan kehidupan
201909100849_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru