Membelah lautan jalan raya yang merayap,
Di bawh alunan mendung yang menetap,
Dan hujan yang meratap,
Aku tiba di sebuah tepat dimana sepi adalah penghuni tetap,
Dan bayangmu yang kutatap.
Samar dalam ingatan,
Buaian segala keinginan,
Terbelenggu di batas fana raga ini,
Tak pernah usai, tiada pernah kan selesai,
Hingga batas akhir waktu,
Aku bertemu denganMU.
Duhai
Aku rindu bercinta denganMU
Hingga meleleh air mata ini
Sampai luruh segala hasratku
Lalu rindu terajut,
Menunggu waktu kan berlanjut,
Hingga malam tersudut,
Dan cinta tercerabut.
Aku tak pernah lelah mengingatMU
Tentu saja, dengan caraku
Kadang menuduh, terkadang ragu
Tak jarang pula merasa terganggu
Dengan ulahMU
Maka maafkanlah bilamana cara ini membuatMU sebal
Aku harap KAU tak meragukan cintaku
Aku ingin KAU tak menganggapku gombal
Karena sunggu, aku cinta, selalu, kepadaMU
Komentar
Tulis komentar baru