Syahdan bertemulah seorang pertapa dan seorang kembara
yang berkelana dari kepala ke kepala, dari fikir ke fikir,
dari angan ke angan, dari mimpi ke mimpi, dari obsesi ke obsesi,
dari harapan ke harapan yang sekian lama terpendam
pada setiap kepala masyarakat sebuah jazirah.
Kembara :
"Mengapa tak engkau izinkan saya
menjelajah ruang-ruang mimpimu, Kisanak?"
Pertapa :
"Selesaikan saja tugasmu.
Biar nasib
memunguti jejak
tanya
Biar sabda
merunut garis
azali"
Kembara :
"Saya mencarimu dengan cinta,
cinta pula yang menghendaki aku memasuki alam hasratmu, Kisanak"
Pertapa :
"Masuklah ke hati, sebab kepala telah meninggalkan kita"
Mksr, Imlek 2562
Komentar
Tulis komentar baru