Sore itu Aku terkesan pada jingga
Aku dibawa lenyap di cakrawala
Sebuah maha karya yang tak disangka semua manusia
Aku mencoba meresapinya dan akhirnya menentramkan jiwa
Jingga...
Batas siang malam melukis awan yang pelik dengan harapan
Indah nian lukisan Sang Kuasa hingga menyekap ku dalam labirin cinta
Duhai Eros...
Ajarkanlah aku bersandiwara hingga aku dapat merangkai kata-kata dan terlihat sedikit berkharisma
Duhai Amor...
ajarkan aku cara menggoda agar mampu mengumbar sejuta dusta
Emm…
Jinggaku...
Aku tak tau kenapa
Cintaku padamu terjadi dengan sendirinya
Namun...bolehkah aku mencintaimu dengan cara yang biasa-biasa saja ..
Tanpa harus memuji
Dengan sejuta omong kosong
Tanpa harus merayu
Dengan bualan-bualan yang memuakan
Tanpa harus terluka dan melukai
Tanpa harus menyentuhmu dengan tangan ku yang kasar
Huh..Ya sudah..
Dengan ini aku akhiri syairku
Karena biar bagaimanapun tak cukup kiranya syair ini mewakili perasaan ku
Kalau diteruskanpun tak ada habisnya
Sebentar lagi Bunga-bunga edelweis akan mekar ia akan menguning bagaikan raut kulitmu
Ia akan membuat indah lembah-lembah ia kan layu mati tumbuh mekar dengan sendirinya
Tunggulah hingga aku membawamu di hamparannya
Jinggaku kau yang dipuja
Wanita juwita pengias teja
Dan engkau adalah Jingga
Komentar
Tulis komentar baru