Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Bocah Angon (2)

BABAK 2

 

Seusai Salam

dan menjelma ia serupa kanak-kanak berebut manja pada rangkul

dan peluk, lelariannnya yang sungguh mengasyikkan menjadikan

Cerewetnya Ibuku

“Mainnya jangan lama-lama. Kalau lama, nanti jemputnya susah. Inget waktu shalat. Jangan telat shalatnya. Terus nanti ajak si Dino baca qur’an juga. Ibu enggak mau kamu telat nanti bimbelnya jam tujuh, kan kamu anak baru. Terus..”

“Iya, bu! Aku enggak bakal lama-lama. Cuma ngerjain tugas doang. Terus nanti paling habis ashar udah selesai. Udah ya Bu.”

Telaga penantian

Semburat merah ayu mawar ditepi telaga nan ranum
Riak riak telaga berkejaran mengapai kelopak mekarmu..

SENANDUNG DINGIN DARI JALANAN

Malam ini kubagi lagi lagu – lagu ku

Bukan denganmu, bukan dengan waktu

Tapi dengan merah, dengan kuning, dan dengan hijau rambu

 

Kuyup di lusuh bajuku

CERITA HARI INI

 

Kala pagi

Titik beku

Yang menjadi kaku

Membuat mentari

TENTANG SEEKOR SAPI KURBAN karya: pietra sar

TENTANG SEEKOR SAPI KURBAN

bacalah.....

BERDARAH.

mataku tertusuk KACA.....

 

ENTAHLAH

aku mengenalnya cukup lama

Dirumah Itu

 

Di rumah itu….. Sejak kami tempati

Penuh keluh memancar di setiap wajah

Dengan beban salama 40 hari kami disana

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler