Kau itu sepi, yang kerap kali membawaku ke lorong-lorong sunyi
Kau juga hujan yang kerap kali datang untuk menyirami rindu, untuk tumbuh dan tumbuh
Namun kau bukan penujuk jalan, kerap aku tersesat di lorong sunyi itu dan di setiap rindu yang tumbuh
Setiap pintu aku buka dan terus ku buka, namun ada satu ruangan kecil kedap suara yang tak bisa ku buka
Engkau dan sepi mu ada di situ dan kau terlihat seperti sedang merawat rindu yang terus kau jaga
Dan aku hanya melihat tanpa pernah bertanya; sudah berapa lama kau merawat nya
Komentar
Tulis komentar baru