bayang itu tetap berjalan.. langkahnya menggantung dilangit.. terombang-ambing menuju pekatnya pelangi.. samar dan akhirnya lenyap dari pandanganmu.. tertutup jajaran memoar yang selalu mengabarkan cinta dihadapan kesetiaan..
tapi ia masih ada.. masih serupa bayang yang menari dikepalamu.. yang masih meletakkan segenap rasanya dikedalaman jurang-jurang hatimu.. juga masih menjadi segala apapun yang kau ingat, ketika airmatamu mulai menangisi kembali sang waktu..
Komentar
Tulis komentar baru