Skip to Content

Kegembiraan Kecil-Kecilan - Muhammad Rois Rinaldi

Foto Rumah Sastra Indonesia

Kegembiraan Kecil-Kecilan  

Karya Muhammad Rois Rinaldi

 

Tahun-tahun hanya ilusi yang disepakati

agar saya dan Anda dapat sedikit bergembira

karena merasa hidup untuk waktu lama.

Kita telah menghitungnya puluhan kali.

Membuat pesta setiap tanggal kelahiran.

seolah kita suka pada kelebat bayang

tangan maut; mendekat dan menyambutnya

dengan lagu dangdut, dengan sedikit

sentuhan blues.

 

Anda pasti mengerti, sebuah lilin dinyalakan

untuk ditiup. Kita bertepuk tangan untuk itu.

Sebuah prilaku aneh yang kita nikmati.

Karenanya, saya, Anda, dan semua manusia

suka mengadakan perayaan.

Api yang lekas dipadam setelah doa-doa

seremonial itu. Kue yang dibagikan

kepada orang-orang yang dicintai.

Semua adalah yang sengaja dibuat sebagai alasan

tak masuk akal untuk sejenak berpaling

dari kenyataan bahwa di jagat manusia ini

tak ada yang sungguh sempurna dan kekal.

 

Tetapi itu menjadi masuk akal ketika kita

sepakat bahwa kita mesti selalu menciptakan

kegembiraan kecil-kecilan

karena kita hanya makhluk kecil di bumi.

 

Mempercayai

ketidakkekalan memang menyakitkan.

Jutaan lagu dan puisi asmara sering sekali

menggunakan kata “kekal” untuk menghibur diri

karena mereka pun tak sungguh meyakininya.

Orang-orang yang jatuh cinta takkan mampu

menerima hari perpisahan penolakan, atau, oh

tangan terulur yang sama sekali tak disambut itu.

Tetapi kesukaan, kehendak, dan harapan

semacam boneka kucing yang kita peluk

menjelang tidur kita yang tidak ada apa-apa.

Saya juga Anda telah lama

membersamainya dengan baik.  

 

Suka atau tidak suka, banyak

orang yang melakukan apa yang kita lakukan.

Orang-orang yang tinggal nama di pekuburan

dan beberapa nama yang dikultuskan.

Selebihnya, dilupakan sebagai yang pernah ada.

Saya dan Anda sama sekali tidak istimewa

sekalipun manusia diciptakan

sebagai makhluk istimewa.

Jadi, Anda dan saya, tidak perlu ikut-ikutan

punya cita-cita dicatat di buku sejarah.

 

Kita pada waktu hidup yang tidak seberapa ini

harus memisahkan diri dari golongan

orang-orang menderita,

meski kita sama-sama menciptakan

kebahagiaan kecil-kecilan sebagai makhluk kecil

yang akan segera dilupakan.

 

Kramatwatu, 2017

 

Sumber: Buku puisi penyair Asia Tenggara, Pustaka Melaju, Gaksa Enterprise, 2019

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler