Skip to Content

Kembali ke Rumah

Foto Putra Utama

―Jika begini jadinya, aku memilih mengangkang selangkang

dan menikmati sebilah pisau yang akan membelah tubuhku

menjadi seberapa yang diinginkannya.

Di balik pintu itu, wajah tingkah tak jua berubah

yang kurasa itu iming Agamemnon untukku; seorang pahlawan

dan altar tumbal. Angin dan kemenangan.

 

Oh mulut-mulut mungilku,

bening terbata mengeja ayat-ayat. Maafkan aku

yang abai di geliat hari kalian?

 

―Tapi tenanglah, ibu akan  bertempurung dan meramu rempah

di lidah kalian biar jadi nyiru tak disalak anjing hau’ab

setelah menjauh tekong.

Dan ibu akan bertutur ular yang sangat rupawan di balik pintu itu

yang suaranya membulan penuh; selalu singgah di laju tuju,

menyebabkan kita lebih menyenangi kesalahan yang biasa dari pada

sebentuk keberanian yang kecil.

 

Kemarilah tubuh-tubuh mungilku,

mari, menggantunglah di kerumit batang tubuhku.

Dari aroma mulut kalian ibu ingin bermain hujan lagi.

 

Padang, 051211

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler