KEMENYAN, MAWAR DAN KUBU BERUFUK DALAM HATI
Sebelum kemenyan merambat lebih jauh
mawar juga masih pada kuncup
dan kubu masih pada halus
sering kita masih menyulam rasa
: suka dan tidak
Dengan merambatnya kemenyan
daku mulai suka padamu
: dari kerling mata
dari cara senyum
bahkan dari cara bernafas
yang selalu menghirup udara wangi
Setelah merekahnya mawar
suka makin menggebu
dengan sayang di sampingnya
sampai hati tersarat olehmu
karena daku sudah siap jadi pendamping hidupmu
Tapi kubu malah lapuk
lumut juga malah mengendap
mungkin itu tergores olehmu
sebab tak suka padaku
Tapi daku tak akan berhenti
meski harus melebur
sebelum tuhan bilang:
"Berhenti itu bukan milikmu"
2018
Komentar
Tulis komentar baru