Malam merangkak membawa bangkai kenangan busuk
Tentang hati seperti jati yang meranggas daun
Jati dibakar kemarau hati duka luka tertusuk
Mengapa kenangannya terukir dari tahun ke tahun
Kenangan tentang engkau datang tanpa dipanggil
Pisau dusta kau iriskan lewat bibir mungil
Yang tergigit yang memanjangkan malam menggigil
Sungguh tak kusangka engkau sanggup menikam
Saat pelukan dan dekapan menghias malam
Pisau kau biarkan pada luka menghunjam dalam
Malam baru akan larut kenangan semakin busuk
Luka hati luka jiwa menusuk di dalam rusuk
Limbung meniti hari esok yang semakin terpuruk
Kenangan selalu menang menebas dan aku takluk
201907292213_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru