sudah mau berganti saja hari demi hati
air di danau ku sudah tak sebening dahulu,
sekarang banyak taman kepalsuan tumbuh dibawahnya,
pusat-pusat perbelanjaan kemaksiatan meraja di pinggir alirannya
dan orang-orang disana sibuk memikirkan dunia nya
sudah mau hilang saja rasa ditikam asa
berganti menjadi sia dan malapetaka
setiap kali rasa ditumbuk dan dicerca
dibilas dan digilas, ditipu dan dimadu
seperti halnnya lagu sendu yang kian mendayu
tapi?
tak pernah rasanya hati berganti hari
ia sudah lama berhenti untuk percaya pada asa
sehingga sekarang tak menentu arahnya
hampa tak ada isi
bulat tapi tak memikat
pipih terbendung dusta yang memaku pedih
jadi, hanya aksara ini ungkapan terakhirnya
hanya sejuntai bangkai ini napas leganya
hanya jalinan ikatan ini menjadi nyawa terakhirnya
sekarang ia percaya tak ada apa dan takkan pernah ia menemukan siapa
di dunia yang hanya ada di ilustrasi pikirannya itu
semua yang di buat hanya semu
semua yang diselesaikan hanya memulai lagi
semua yang dipertahankan hanya bentuk kemunafikan
dan semua yang perjuangkan berakhir jadi kenang
serta yang dianggap nyata ternyata hanya bualan bayang
sekarang ia tenang duduk di kamar kecilnya
menertawakan keajaiban malapetaka
berbicara dengan lugunya keanehan senja
menafsirkan angin untuk meleburkan ingin
ia tau itu tak akan terjadi
tetapi kerna itulah ia terus melakukannya
kerna ia tau semuanya hanyalah jalan cerita nya semesta
ia tertawa kerna semesta menertawakannya
ia menangis kerna semesta tak berhenti menertawakannya
lalu dia diam kerna semesta beranjak ke malam
itu berarti saatnya ia mengingat kekasih jauhnya.
menghilangkan sejenak semuanya
meredakan sakitnya
mempercayai dunianya
berdamai dengan perang dihatinya
hanya dengan begitu ia bisa bertamu untuk bertemu di khayalnya
hanya itu..
Komentar
Tulis komentar baru