Skip to Content

Kesetiaan

Foto Aqsha Al Akbar

Kesetianku berujung pada suatu titik,

Hal mana yang tak dapat aku uraikan dengan sistematis.

Membuat drama dalam lingkaran detail-detail yang kecil.

Bercampur pada perasaan dan penjelmaan.

Ia dapat merengkuh kisah dari Adam dan Hawa.

Ia dapat melebur dalam kekuatan Iblis dan pemujaan.

Tetapi, konklusi cinta tak semulus itu.

Lenyap dalam kemunafikan dan kenaifan.

 

Maka, suatu perjalanan untuk menggapai itu tentunya tanpa perlu berpikir detail.

Kehebatan kisah itu akan terukir dalam sanubari.

Kesetiaan bukan lah cita-cita, melainkan perjudian.

Aku tak pernah dapat membayangkan dalam waktu yang lama, bahwa imajinasi setia itu benar adanya hidup dalam diri.

Ringkasnya, pengorbanan akan jadi metafora dalam bercinta.

Padatnya, hiperbola akan jadi panggung dalam naskah drama.

 

Terlalu membelit?

Tidak!

Aku mungkin terlalu dipasung dalam pikiran dan perkataan.

Aku terjebak dalam acakan kata-kata.

Memang, sedikit yang dapat aku simpulkan dalam nyata.

Tapi, kesetiaan tetap lah perjudian.

Ia taruhan yang datang atas konsekuensi bercinta.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler