kita lihat saja nanti
sejauh mana deru rindu
membawa kita melaju ke depan
karena saat ini kita hanya bisa
membangun cerita
tentang apa yang ingin kita jalani
kita lihat saja nanti
selembut mana kecupan itu
mampu mengantar kita
pada kejelasan hubungan kita
dan aku tetap tak ingin kehilangan
keluargaku telah mengaminimu
jadi bagian dari keluarga
dan kini kita belum tahu
sikap keluargamu
rasanya aku ingin menjawab
semua ketakutan itu
ketakutan akan kehilangankah
atau ketakutan terlalu lama
kau menungguku membawakan
sebuah kitab suci
dan seperangkat alat shalat
yang kuselesaikan dengan tunai
diiringi rinai bahagia di wajahmu
kita lihat saja nanti
sejauh mana kita berkelana
menuju kejelasan cinta
dan aku ingin menyulam syahadat
di hadapan pangkuanmu
kau salami aku
dan kulabuhkan kecup di keningmu
dalam untaian do'a cinta
pada jangkrik malam
aku ingin berbisik sesuatu
tak ada lautan yang mampu
mengalahkan dalamnya cintaku
tak ada gunung yang mampu
mengalahkan tingginya hasratku
jangan perhitungkan dari mana aku datang
cukup sudah telah aku bisikkan
tapi lihatlah ke mana aku melangkah
jangan khawatirkan apa yang aku bawa
karena deru nafas tak peduli
tapi lihatlah bagaimana
aku mampu menyulap diri
menjadi berharga di matamu
kita lihat saja nanti
apa yang akan kita jalani
semoga sesuai dengan apa
yang mulai kita bangun
dari perasaan yang mulanya
hanya berupa corat moret
dan lihatlah waktu
dengan tangannya telah mulai
melukis kebahagiaan
di hatimu
di hatiku
Andam Dewi
Senin, 21 Nopember 2011
Pukul 00.12 WIB
Komentar
Tulis komentar baru