Setetes embun jatuh tepat di hamparan gersang hati,
Bukan dingin, membakar tanpa api
Asap tak bertuan, menguap layaknya bongkahan es di tepian berpasir,
tirta biru tak berdasar.
Detik waktu berjalan,
bahkan tak peduli akan langkah kaki ku.
Tetes sang hujan melebur dalam sukma kesepian,
Rongga ini kosong, angin? Tak berbentuk tak berwarna.
Bayangan? Itu hanya hitam, pekat dan lekat.
Cerita? Hanya ilusi dalam ketidak sadaran.
Getir rasa yang tak pernah kumengerti, berontak hati, ronta kalbu, berlari kearahmu.
Komentar
Tulis komentar baru