Kota Berlangit Tembaga
Di jembatan Kaligarang
Langit yang tadi sore tembaga
Kini berbalut cahaya perak rembulan
Jalanan sunyi bergerak perlahan
Kesiur angin menelusupi malam
Besok kita bertemu kembali di sini
Di kota senja menorehkan baris narasi
Lalu menghanyutkannya satu-satu di kali
Sambil membenturkan argumen-argumen
Peradaban di tembok kusam jembatan
: Kapan kita menepikan hari?
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru