aku tak tahu bermain kata
maka kutulislah puisi asal ada
moga kau memahami makna dalam cahaya
kita satu arah dalam perjalanan jauh
hingga sampai di senja teduh kota suci
bermalam bersama dipersinggahan pertama
dilangit purnama penuh
terasa ingin mengungkap kata hati
tapi engkau diam aku pun diam
dari pandang matamu kulihat nanar lewat jendela
menatap pohon pohonan dan tiang tiang telepon
saling berkejaran dibelakang kita
hingga sampai kekota tujuan
kau turun tampa sepenggal kata
hingga suatu masa aku bertanya
siapakah kau yang tersesat dalam tuju
tugu lonceng itu selalu disana
bersama ribuan merpati menari
tak pernah terbang jauh kemana mana
dan kau kesasar mencari tempat menginap
disaat pintu pintu hotel sudah tertutup
cuma kitalah yang senang ngeluyur
dibalut rasa rindu
selalu ingin tahu sudut gelap kota kembara
dan baru aku tahu kita satu suku
dari logat bahasamu
ketika kau memintaku
memotret dirimu
berlatar belakang bukit cahaya
Komentar
Tulis komentar baru