Skip to Content

KUALAMATKAN SAJAK INI PADAMU

Foto Pena Hasan Bsaidi

:REVOLUSI MENTAL

kutulis sajak ini padamu, karena nuraniku tak pernah sudi membatu

semakin lama bersamamu, kusaksikan pemandangan kian kelabu

segudang mimpi hebat  yang  kau janjikan, semakin jauh dari kenyataan

lihatlah keadaan di rumah kita, semuanya semakin carut-marut

 

di bawah stempel dan tanda tanganmu   

hari-hari menjadi kian perih, bulan menjelma gerhana terpanas

dan dalam kelam gonjang ganjing ini, semut-semut semakin sulit untuk bernafas

waktu seperti simalakama, semuanya menjadi serba salah

 

percaya tak percaya , harga-harga menjajah bagai kompeni

rumput-rumput tertunduk menelan getir, burung-burung terdiam mememdam risau  

semuanya kacau balau, dan di beranda,  angin yang dulu mendukung pun kini  mulai  menyanyikan nelangsanya

kecewa, segudang janji-janji hebat, segudang pemandangan yang kian menyayat  

 

tentang semua kepedihan ini, aku tahu apa yang akan kau katakan

tapi menyaksikan pemandangan hari ini, aku semakin was-was membayangkan hari  esok

daftar hutang yang kiang panjang adalah vampir-vampir penghisap darah

 

ya, hari esok akan berada dalam cengkeraman  pata rentenir

vampir-vampir global yang tengah bersiap-sedia

untuk merampas masa depan  anak cucuku

 

revolusi mental,

apalah artinya segala kata-kata

bila dalam keputusan-keputusanmu, kebijakan  terlepas dari nurani

apalah artinya revolusi mental, bila janji-janji terlepas dari dari bukti

 

bila  dari hati ke hati kita tak pernah saling jujur dan terbuka

apalah artinya revolusi mental, apalah artinya segala  pembangunan

bila dari tahun ke tahun,  dari generasi ke generasi

kita tak pernah terlepas dari jeratan hutang

 

revolusi mental,

tak bisakah kita mandiri

membangun sumber daya anak negeri

membangun dengan kemampuan kita sendiri

 

Batam, 15.04.2015

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler