Bertera lentera lilin disambut layu
Ritual ini buatku inilah dia
Dia inilah yang ku paku hingga renta
Bahkan seralah rentaku talah berlanjut
Mungkin rentaku takkan pernah jumpa
Sungguh lah disini jelaslah semua
Rintual ini dihias para renta
Mereka sangka direnta kita kan harmonis
Harmonis dengan-Nya di saat
Sungguh lah sulit mereka bicara
Gedung berkubah tak terdengar gurauan anak
Anak bersenda layu lantun irama suci firman-Nya
Sahutnya malam sepi sunyi berkelam
Para tetangga tidaklah disana
Sekitarnya sunyi butakan waktu
Hanya suara selirih renta tersayup
Sungguh nias semua ini
Silat lidah kalian bisingkan dengkur
Ku sulit telusur mudanya kalian
Tunggu renta tuk kesana
Kalian tahu mudalah yang dirindukannya
Bosanlah renta hias harinya
Kubah itu panggil kalian
Mudakanlah rentanya itu
Muntahkan silat lidahmu kosnglah muda ini
Selalu diharap kubah ini bersahut mudanya
Selalu waktu ditemani kalian
Kalian muda diiring hati di-Nya
Selalu lesetkan kaki kalian disana
Serut mimpi kalian tertampung disana
Hidup selalu di-Nya yang muda
Hingga renta ini kan bersujud
Kalian popong semua ini
Semua indah hingga air berhenti mengalir
Apakah agama ini milik renta hanya?
Rindulah gedung itu akan mudanya
Ingin jahit lantun para pemuda
Pemuda berumah di gedung berkubah itu
Semua kan mekar berkisah sepa
Sayutan pikir kalian kemana?
Segelintir hal banyak diwariskan-Nya
Sepalah suasana ini dibuku kalian
Janganlah pikir mereka bangga dengan renta
Sungguh sunyilah semua renta ini
Selera kalian derca semua panggilan
Tertera suara mereka rintihkan kalian
Rindukan kalianlah kubah itu
Resepsi disana ritualnya dihias renta selalu
Keringlah seutas benang berlalu
Niasnya agama renta rindu mudanya
Dengkuran kaliantersudut disana
Kubah ini tak pernah dimudakan
Segaris depan penuhlah tidak
Kemanakah para tetangga?
Firman-Nya kusam dengan bibir renta
Kutakut semua kan berlanjut
Penuhi kubah renta itu
Hirauan nestapanya igauan hanya
Tak rindukah kau di-Nya?
Tak butuhkah kalian di-Nya?
Tak jahitkah kalian di-Nya?
Tak sendukah hidup kalian di-Nya?
Semua fana seperti tanda tanya ini
Semua tak terlihat didepan
Hingga tibalah semua itu renta
Muda kalian penuh kelambu kelam dengkurkan rintih
Sekelabat rindu kubah itu ku terka
Agama ini hilang dimudanya
Seluruh mereka selalu renta
Fananya selalu hidup ini kaku
Geraknya pun sulit terhelai
Rindu mereka akan mudanya
Berpampang tegak diluar terlihat
Sulitlah terlihat rukuknya merpati disana
Semua ingin raga kalian muda, bukan renta
Renta jadi rasa lidah kubah itu
Sungguh ritual ini semualah tua
Kalian anggap berdirinya kubah telahlah cukup
Harta kalian sumbangkan dengan paksa
Entah ku benar ataulah tuduh
Semua gelap didunia agama ini
Rindulah rasa muda dilidah kubah itu
Lesulah kubah itu terlihat
Semua suara bagai isak tangis
Sepilah kalian di kala waktu
Waktu kan sambut rentanya kubah itu
Dimana mudanya agama?
Ku tak tahu tangan-Nya tuk berkisah
Seluruh ku tahu dia serba tahu
Selembar doa lantuni malamku
Derai hatiku rintihku padamu
Ku bawakan rintih kubah itu ke haturan-Nya
Agama ini rentalah sudah . . . .
Komentar
Tulis komentar baru