kubaringkan khilafku
di atas tilam kealfaan
benak yang menari di sisi waktu
tak bisa menghapus sesal
aku terhenti di sini
menderam rasa perih di hati
ketakutanku meninggi sampai puncak
dan jatuh di tempat yang tak ku kenal
kubaringkan khilafku
di antara sengatan arus kemarahan
tapi ketakutan telah menghimpitku
menatap luka segala perjalanan
hidup terasa tak bergeming
mati rasa tak berdenyut apa-apa
ingin aku berlari melintasi hidup
agar aku segera tiba di sisi ajal
dan menghilang kemudiannya
kubaringkan khilafku
di dekapan usangmu
tak berasa hangat cintamu
menyentuh bilik sanubariku
tapi kulintasi jua malam tadi
dengan sedikit enggan
ingin aku berpaling ke dunia itu
meski hatiku telah kuletakkan
di sisi hatimu yang akan terus kudamba
kubaringkan khilafku
di siraman hujan pagi ini
dan kebekuan hatiku
tak mampu mencair
dan khilafku jadi sesal tiada bertepi
dengan apa aku menghapus
khilaf yang terucap
derai hujan pagi ini
tak akan mengerti pula sesalku
kubaringkan khilafku
di bentangan angin yang mendayu
tapi sampai kemanakah sampainya
kealfaan ini aku tuntun
benarkah tak ada lagi maaf
yang kutunggu mulai tadi malam
ingin aku menyapamu tadi pagi
tapi sebagai apa aku tak tau
karena sisa sesal
masih berdansa di benakku
kubaringkan khilafku
di atas segala kealfaan
jika maaf tak ada
adakah cara untuk menebus segalanya
beri aku jawabmu
Andam Dewi
Senin, 28 Nopember 2011
Pukul 10.58 WIB
Komentar
Tulis komentar baru