Skip to Content

Kue Kismis Pemilu

Foto Lizza Na

KUE KISMIS PEMILU

 

Ku mencoba kritis dengan yang anarkis,

karena mereka menganggap negeri ini bagai kue kismis,

dibagi-bagi dan lalu diiris-iris

Rakyat dianggap pengemis

dan tak lebih bagian dari bisnis.

Ku cermat-cermat memantau ciri-ciri yang anarkis

yaitu suka bombastis, tidak realistis, non faktualis

apalagi yang kampanye erotiss duhh bikin hati ini mirisss…

 

Aku tidak mau memilih mereka yang ingin menjadi saudagar

yang akan membuat BUMN-BUMN buyar

rakus dikeruk dan perut bumi pun menjadi lapar

sedangkan negara lain yang berpesta gebyar-gebyar,

rakyat ini tambah mahal saja membayar.

Dilarang sekolah tinggi-tinggi

dilarang sakit parah-parah.

 

Tapi ku salut dengan yang menjual urusan perut

gampang sekali suara rakyat direbut

karena mereka sedang kalut

Kasihan rakyat karena negara ini bukan toko yang jualan isu sembako,

dagang sana dagang ini….

proyek sana masuk kantong sini.

Kasihan rakyat jelata mudah terbius dengan kata-kata,

mabuk dengan pesona, raga, harta dan pula wibawa.

 

Aku manut dengan partai yang tidak carut marut.

Carut marut bisa jadi potret keadaan di dalam yang semrawut.

Dan apakah negara ini juga mau dibawa ke keadaan kalut hingga semaput?

Juga mengawasi politisi busuk yang masih bebas kasak kusuk.

Karena janji2 sebagian dari mereka seperti halnya bau dari kentut dan ketek kecut.

 

Namun sebagian lagi ada bau kesturi

dari mereka yang benar2 perduli

Mereka yang legawa menganggap politik bukan kendala

tapi sebagai kendara

 

Mereka yang bermodal dari partai lebih baikdaripada harta mereka yang tergadai.

Karena bisa saja harta telah terbuang

nanti hak rakyat yang jadi bumerang

Disitu harta makin membumbung

disana sini perut lapar membusung

 

Juga moh pilih yang lagaknya seperti preman

duh nanti eman-eman zaman makin edan

Mencatat caleg yang tidak hanya berurat nyali kawat

tetapi urat kuat berkualitas baja anti karat

Kupilih yang kampanyenya tertib tidak nyusahin tramtib,

kampanye rusuh gambaran partai yang mudah kisruh

Awas yang tepu mereka senang sekali menjual isu rakyat yang melarat melulu

 

Kalau kita intelek maka tidak pilih yang elek

Yang pasti ku tidak mencontreng hanya karena terlihat mentereng

Ku lihat bukti2 bukan janji2

Ku cari-cari fakta yang ada di depan mata

kecuali buta

Berusaha objektif dan tidak permissif

Melihat sistem bukan person

Memilih caleg yang kaderisasi

bukan yang comot sana sini

Telah terbukti bersih milih pun tidak risih

 

Mengikuti kata hati tidak merasa bersalah dibawa mati

 

Tidak golput kecuali aku dalam keadaan semaput

 

Apapun pilihanmu, pilah pilih yang terbaik untuk negaramu

Jikala kita abai maka rakyat kan tergadai

Kita pasti ingin bumi pertiwi ini kembali gemah ripah loh jinawi

 

- 6 April 2009-

Komentar

Foto SIHALOHOLISTICK

Nah, beginilah puisi kalau

Nah, beginilah puisi kalau difokuskan pada persajakan saja, akan terlihat pemaksaan pemilihan kata, meskipun maknanya akhirnya tuntas juga tapi pembaca telah merasa tersiksa untuk melanjutkan membaca. padahal puisi merupakan karya yang diharapkan padanya dengan sedikit kata keutuhan ide telah tersampaikan hingga pembaca merasa puas menikmati karya kita, pembaca puisi menuntut pemuasan pada ide yang kita punya, berbeda dengan pembaca fiksi yang ingin ikut ambil bagian menyelesaikan ide kita sehingga pada fiksi lebih baik dengan akhir yang menganga

teruskan menulis lebih banyak karya lagi demi kemajuan sastra Indonesia

SALAM SASTRA DARI TANAH BATAK
SALAM KENAL SALAM PERSAUDARAAN
kalau ada waktu mampir di ladang kataku

=@Sihaloholistick=

Foto Lizza Na

Terimakasih

Terimakasih sastra seratus atas masukannya...saya masih terus tahap belajar dan belajar, komen dan kritikan sangat bermanfaat untuk saya mendapatkan masukan untuk menjadi lebih baik lagi :)

Foto SIHALOHOLISTICK

Untuk ukuran sastra memang

Untuk ukuran sastra memang tak ada aturan, aturan hanya akan membelenggu kreativitas penyair tapi kita tentunya jangan lupa sejatinya tulisan (puisi atau prosa serta drama) adalah untuk pembaca dan menyikapi kebutuhan pembaca adalah tantangan para penulis, profesional kah atau musiman kah

Yah, walau bagaimana pun saya tetap mengajak untuk terus berkarya dan ciri khas perlu dimiliki

SALAM SASTRA DARI TANAH BATAK

=@Sihaloholistick=

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler