surat yang melayang itu bukan sembarang surat
ia terbang melalui gelombang-gelombang
menusuk ke dalam inti sukma
agar menjamur di sana
surat yang melayang itu tak pernah berhenti di sembarang tempat
ia melaju dahsyat melalui getaran lembut yang tak pernah ingkar janji
bukan tinta basah dan kering aku menulis
bukan kata-kata yang kurangkum
melainkan kalimat yang berhembus
yang menghantam nalurimu
untuk sekedar memahami bahasa kalbuku
tak usah menunggu senja untuk sampai
sebelum aku tulis
engkau sudah membacanya
tak usah risau untuk sekedar membalas
karena kata hatimu sudah bagian dari balasan yang pasti
itu aku akui
dan itu aku sudah mengerti
tak perlu sedu engkau pahami
semua ini tak perlu ditakuti
sejak pertalian sukma itu abadi hingga kini
dan engkau tak perlu ke sana dan ke mari
sadari sejak dini
Komentar
Tulis komentar baru