Skip to Content

Kita dalam Binar

Foto Ridwan Nurwansyah

Kita berdua tak saling bicara di depan muka ruas jalan bersama

Hingar bingar kendaran beroda disudut ujung kota

Dibawah perpustakaan kilau bintang semesta

Kerlip adalah buku kehidupan yang semestinya kita baca

 

Tidak ada hening selain kesunyian Mentari pagi dan penghujung senja

yang jenuh akan transisi mereka

Melewati sisi gelap dingin malam dan terang terik siang dipelataran

mengajari mentari menjadi nahkoda dilautan fana.

 

Agar dapat menguasai badai dalam genggaman serupa embun diatas dedaunan yang tenang

Sudah beberapa pulau ia jejaki dan singgahi untuk ditiduri jingganya

Bahkan sudah banyak tempat ia raba dinding debu-debu kota tua

Untuk temukan suara penerka kehidupan serupa senja diruang penghujung.

 

Kita yang terperangkap ruang dan waktu tidak pernah paham akan metamorfosis kehidupan.

Akselerasi kehidupan yang begitu cepat yang tidak pernah terasa olehku membuat aku semakin ragu,akankah aku mampu bertahan.

Risistansi hidup yang semakin tinggi membuat manusia hilang ruh

 

Wahai kekasih dimanakah engkau lebih senang bersembunyi dibalik nama-nama indahmu.


Sepeninggal senja

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler