Skip to Content

LAHAN RINDUKU

Foto Farhad Shameel Abd

Simpul tali nestapa rindu kasih

Keliaran bintang taburiku

Selanglah jua terpa nan fana

Selingan derca berketut palu sepi

Deraiku tuju pelosok relung

Tampunglah duhai kasih

Rindu sangat jembalah aku

 

Kapas putih sulit ku temu

Sahutkan bejana sepi berperih

Rintihlah ku disini

Harap laskar berdebu

Sungguh dengarlah deraiku . . .

 

Sekelabat layanglah lamunku

Akal bertulis sendiri

Sendi-sendiku berjejang hancur

Penyakit bukan, sakit terasa

Selaras benih kasih talu rinduku

Iyalah bukan ku genggammu

Rindu kau hatur diperapianku

Khayal gambar genggam tanganmu

Sungguhlah cerita ini hutan

Hutan dilahan rinduku

 

Dahulumu terlalu bagiku

Derai tawamu rindu kangen diaku

sobek kertas tanganku salalu

Relung ini lelahlah sudah

Ku taktahu langkah ke depan

Selimut kasar jadi mata kisah ini

Baranya rasa keluh kesuh direlung

Keraslah sungguh insan ini

 

Haru selalu di gunung sepi

Singa tak bersuara burung tak tertanda ada

Kerumunan labu belah tangisku

Kutanya pada sekitar

Lambatkah langkah daku?

Deraiku belumlah usai?

Kelam hitamku kapan sirna?

Malamku ini apa tak jenuh?

Sungguh laluku ini takkan tersaku

 

Kekanglah rasa ini dilahanku

Lahan luruhnya hati di relung

Lahan sepinya diramai kesuhku

Lahan jelajahku berkelambu malam

Kilat hujan tak pernah basah

Kering ramaikan sepi rindu disini

 

Seutas surat ku benangkan kedikau

Harap kan“sentuhlah dia”

Iyaku benang ini kan terbang

Rinduku layang derai lahanku

Sepalah secercah bait ku nandungkan

Sunyikan malam, pelosokku bergetar

 

Kapankah waktu makan lahanku?

Ku tunggu disini alunkan sepi

Hanya ingin kau dilahanku

Sapu segala rindu dercitan terus berdera

Waktukan bawa kau ke haluanku . . .

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler