Lama aku terpaku di tonggak ini aku berbisik sendiri
Langkahmu masih gagah punggungmu belum bungkuk jangan menyerah
Kejarlah cinta tak ada lelah tak ada resah tak ada gelisah
Bila di setiap titik lubuk hatimu kau simpan pasrah
Lama aku berdiri silau matahari senja aku berbisik sendiri
Melati belum berbunga kenanga pindah tersisa hanya kemuning
Itulah bungamu basah dibalut embun pagi bening
Salah kau letakkan rindu pada sahara kering
Lama terpesona matahari senja aku berbisik sendiri
Memang unik kata cinta pada lidah wanita yang terbakar
Dengan api cintanya berlari sepanjang kaki bukit membakar
Lalu sambil meludahi api ia memandang tubuhnya sendiri terkapar
Lama aku berdiri di tonggak ini aku berbisik sendiri
Di antara kita siapa yang berdusta pikir atau rasa
Altar pemujaan porak poranda
Selalu kembali ke titik semula
Lama aku pada tonggak yang bukan batas aku berbisik sendiri
Bagaimana kita bisa berdekapan jika itu hanya kebetulan
Bukankah aku sadar akan pengembaraan
Bukankah aku sadar bahwa pengembaraanku karena harapan
201605281916 Kotabaru Karawang
Komentar
Tulis komentar baru