LANGKAH (bersama gelandangan terminal)
kita
melangkah dalam pekat
dengan hembus aroma whisky yang menyengat
di sudut bibir malam
mendekat dalam liang bejat
terhina di sudut pandang manusia
kita dekap segala keangkuhan malam
bersama irama gitar usang
di pinggir jalan
dengan wewangian debu jalan
mendendang parau
memecah kesunyian langit
dengan seribu syair yang sengit
dalam sendu mata mata sipit
02:09 wib
kita masih bercengkrama tentang nasib
kita berkelakar tawa dengan bahasa pasif
bak penguasa atraktif
whisky masih terisi
ku tenggak dalam kilauan sensasi
sejuta insiparsi menghampiri
mari kawan kita menari
dengan melodi mimpi
untuk esok yang tak pasti
(tambah whiskhy coy,tambah lagi dong )
lampung,1997
Komentar
Tulis komentar baru