Skip to Content

Lelah

Foto Aqsha Al Akbar

Kusulut sebatang rokok, apinya bersahutan

Kulemaskan badan, seluruh tulang lesu berdiam sendu

Tiba-tiba rokokku mati kecil, bingung kucari sumber api gesek

Lah, rokokku nyala lagi. Kali ini api riuh gelora

 

Mataku tajam tapi sipit, mendung menanti hujan

Kupu-kupu sore menari di ruang bebas, setinggi ia menggapai, itu mimpinya.

Terlalu ia kuat terbang, menempel dan mengecup kayu penuh rayap.

Sombongnya bukan kepalang, ku lempar sandal baru tau!

Bah…..

 

Bukan lah apa si kupu-kupu angkuh dan si rokok berapi oranye.

Aku sendiri yang meringkuk, diam terpaksa dipancar sinar kecil

Aku lelah. Sekali!

Aku sedih sekali. Ingin kumenangis menepi di sudut.

Hari ini aku berlipat marah.

Anjeeng! Pukimak! Jancook!

 

Ingin aku bertemu Annelies.

Kulempar  diriku agar menyatu.

Agar ia merasa.

Agar terketuk.

Terlanjur pupus romantika dini.

 

Aku mencari  Annelies,

Si pesek kurang daging di hidung.

Untuk kusematkan rasaku.

Agar dapat kutanggalkan dan kupenggal lelahku.

Tapi dia tak peduli.

Diam disana dan disitu.

Hilang peka dalam sesal.

Aku semakin dicambuk bulu neraka.

 

Pada siapa kan ku adukan lelah ini?

Seluruh pejabat tubuh enggan mengurusi.

Tinggal aku cari fantasi dan mulai rangkai imajinasi.

Tega betul perempuan.

 

Nananananananananananananana…

Nasi goreng..

Bakso…

Onde-onde….

Tidur!

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler