Skip to Content

LELAKI SEPAROH BAYA

Foto Ades Nasution

Lelaki separoh baya berjalan gontai

menyusuri rintikan hujan sore itu

Dengan bertelanjang dada dia tetap tegar

memanggul dagangannya yang basah kuyup

sambil berlari kecil dia percepat langkah kakinya

agar sampai tepat pada waktunya

sementara  didepan pintu seorang gadis lugu menunggu dengan cemas

 

guratan wajah sendu kedinginan terlihat jelas

gemeretak gigi yang berpadu bak irama kehidupan

namun dia berusaha tegar mengarungi semua rintangan

demi keluarga terkasih

 

Lelaki separoh baya berjalan lunglai

menapak jejak langkah kaki mengkais rezeki

mencari seperak mengharap pembeli

menunggu rahmat dari sang maha pengasih

 

Lelaki separoh baya berteduh dari terpaan hujan

dia tertegun menatap jauh kedepan

larut dalam khayalan semu

iamjinasinya menerawang pada dimensi yang lain

sesekali dia tersenyum lirih melihat sekelilingnya

senyum sinis seorang pedagang keliling

tentang peradaban yang carut marut

dimana etika sudah menipis tergerus zaman

semangat gotong royong dan saling membantu sudah terbungkus modrenitas

semua serba instan......

 

dia bukan seorang terpandang

namun pandangannya tentang kehidupan lebih terukur

dia bukan penguasa yang bisanya hanya memerintah

dan mengabaikan konsep awal sebagai pelayan

dia hanya seorang manusia separoh baya yang berusaha tegar

menghadapi realitas kehidupan ini

tanpa tekanan.....!

tegar dalam memenuhi tanggungjawab keluarga kecilnya

ikhlas dalam mencari berkah hidup

terus mengkais walau jarak sudah tidak terhitung.

 

(Masjid Jamik, 09 April 2018, 16.00)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler