Sesungguhnya manusia itu ada, ada rasa membangkang-menyampah
Dan rasa itu lebur jadi satu hati
Jika satu laki dapat memalingkan harga diri kamu
Disanalah aku
Narsisme jiwa tersulut jika bertatap
Tiada memungkiri, sebab jiwa itu jujur
Karena lelaki itu
Sebenarnya aku khayal dalam ingatanku
Aku bisa khayal
Karena ingatan itu tak pernah ada
Sepeser rasa terdekat kini aku pendam
Spektrum monorom dimana jelas terukir-tertatah indah dinurani
Jeratan memori rumit yang tak tembus keluar
Namun aku menyenanginya
Khayal dimana setiap hembus liar nafas kelakarku terkoneksi begitu wangi dengannya
Aku khayalkan, begitu mewah untuk dipikir
Lelaki itu menyentuh singgasanaku
Kelak dimana langkah besarku mengatup
Aku tahu, ilusi hanya membuntuti naasku
Mencintai untuk dicintai
Jika aku drakula, maka aku haus bawang
Ia sebatas pelanggan bak mangsa harum ranum
Aku hanya bersandiwara rindu
Rindu di perbatasan wilayah tanpa batas
Dimana semua aturan maya dan beranalogi nafsu
Rindu ini tak tertaut disatu pusat organ,
namun terkutuk aku dibuatnya
Komentar
Tulis komentar baru