Skip to Content

LENGUHAN SENJA

Foto SIHALOHOLISTICK

saat malam sedih terluka

seperti luka sang penyamun

dan tangis sang hari

di tikungan senja itu

kau melambai seperti melenguh

“Apa artinya?” Aku tak tau

meskipun seribu tanya

 

aku ingin mendendangkan lenguhan senja ini

seperti nyanyian para musafir

dengan seloka munajat

di saat malam mulai menarik selimut

dan mendengkur pulas ke dalam mimpi

di saat para makhluk tuhan

melepas lelahnya di pembaringan letih

 

dendang lenguhan senja

mencoba mengerti dirimu

yang terus menyiksaku

menjalani jejak-jejak yang tersisa

hingga aku tau pasti seperti apa akhirnya

atau berakhirkah pada takdir tuhan

ajal...

 

masih aku ragu

akan sikapmu yang menyeretku

pada puncak birahi yang ganas

yang meneteskan darah luka

semburan pejuh laknat

ingin sungguh

singgah di rahimmu yang suci

menyeret ke lembah dosa

ke jurang yang dalam

 

namun tetap saja perasaan ini bagai jamur musim hujan

yang selalu menyemat dalam kelam

hingga yang kutau hanya rentetan rindu

melepas bagai anak panah tanpa kendali

dan kutau ini hanyalah sebentuk ketulusan

seperti ketulusan yang teradil dari penguasa jagad ini

dan kesetiaan yang mau tak mau harus ku beri

lewat dendang lenguhan senja itu

seperti dendang yang dilukiskan sang gelap

pada malam yang tak bosan

silih berganti dengan lelah dan penat sang siang

setelah terpanggang dan tersiram hujan

“Itu takdir!” katamu

kupikir semua yang terjadi adalah takdir

 

dan sampai kapan kau akan mengerti

bahwa cintaku bukanlah cerita rama dan sinta

bukan pula klosal yang omong kosong

(2008)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler