Lidi terikat kini terurai lepas satu satu menusuk hati
Karatnya racun berbisa menyiram dinding yang luka
Darah menjadi nanah luka parah tak pernah sembuh lagi
Borok bernanah kini bertambah pedih tersiram cuka
Payung terlipat tergulung rebah di sudut gelap
Tak lagi menaungi payung kini hanya pendamping senyap
Sepi pada malam panjang menyiksa membunuh semua harap
Mata yang melirik tajamnya beralih ke mata badik
Kilatnya berubah menjelma menjadi lilitan mencekik
Putus nafas lidah menjulur dan tak bisa memekik
Dimana madu yang dahulu kemana perginya rindu
Mengapa buluh perindu menghantar isak dan sedu
Bagaimana bisa langit mendadak hitam hilang biru
Dinding hati luka berdarah bernanah bersaksi bisu
201908201024_Kotabaru_Karawang
Komentar
Tulis komentar baru