Skip to Content

LIMA KEDUA

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

 

 

 

 

JIKA WAKTUNYA TELAH TIBA  

 

Jangan cemburu kepada matahari

Jangan cemburu kepada bulan

Atau pada lebah yang bersarang di langit-langit

Atau pada dengus kuda cikar

Yang menghela beban ketika panas membakar

 

Rundukkan pandang ke ujung jemarimu

Dan janggut di dagu yang warnanya tak lagi satu

Raba dengan hati yang pasrah

 

Sungai akan tetap mengalir

Sampai ke muara di hilir

 

Akan gugur sendiri kelopak bunga

Jika waktunya telah tiba

 

Mari aku dan kamu

Menerima segalanya

Tanpa tanya

 

198100000000 Kotabaru Karawang

 

 

ALANGKAH KECILNYA AKU  

 

Kutiti pematang waktu dalam pelukan ruang

Alangkah kecilnya aku di hadapanmu

Kau menyembelihku dengan takdir

Kau merantaiku dengan nasib

Kau pahat aku dalam dimensi

Kau buat aku menyadarimu

 

198300000000 Kotabaru Karawang

 

 

MEMAMAH SEPI  

 

Kumamah sepi dalam takbir

Kumamah sepi kapan berakhir

Tak akan sudahkah kemarau memulas langit

 

Mengapa kutaruh sepiku di ujung malam

Sehingga orang jadi berkata

Dia memamah sepi sendiri dalam deru takbir

Dia memamah hayatnya sendiri dalam takbir

 

198400000000 Kotabaru Karawang

 

BUIH RINTIH SEPI SEDIH  

 

bara bata dalam tungku merah marak

terbakar sadar gentar gemetar

tak ada tempat untuk bersandar

satu tubuh halus kasar

 

terusik sendiri dalam tungku bara

merah marak

 

telah kutiti buih dengan rintih

telah kukenyam sepi dalam pedih

tersayat relung hati diturih

 

kelopak bunga kelopak mata basah

embun menimang resah dalam dekap gelisah patah

 

ada mati yang dinanti dan pasti

bara merah marak sendiri terbakar

sadar gemetar

 

198400000000 Cikampek Karawang

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler