Skip to Content

LUKA MENGADUH BERALAMATKAN TUHAN

Foto Denni Meilizon

Senggang mengenang luka.

Airmata pupuh menyungai ke jantung.

Tambo hinggap mengawan.

Mengumpul lalu jatuh derai berderai.

Kenang menggenang, sesenggang hari.

Mengaduhkan luka beralamat Tuhan.

Bersihanyut di sungai air mata.

 

Kita terbiasa membungkus luka.

Mengatup diam menanak rasa.

Biarkan perih merabun dada.

Luka menganak di tulang sulbi.

Lalu lalang di dalam rahim.

Kesumat mengowek di pintu lahir.

 

Luka luka nanah nanar

Dendam redam pelan pelan

lupa lupa regang senggang

rendam gumam dalam dalam

 

Jangan kau bungkus luka.

Lalu ringan saja kau alamatkan pada Tuhan.

Ambil senggang, pancarkan sekata maaf.

Lalu kirimkan pada Tuhan :

"terlampir segores luka,

untuk Engkau bakar bersama jahannam"

 

2013

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler