daun-daun menguning luruh berdesir di sapu angin
seiring perjalanan musim
dalam hiruknya diri dalam belantara hidup ini
dicengkram kealpaan; berulang
terpasung keinginan yang menghamba dunia
daun-daun menguning itu akan menjadi pupuk kehidupan
atau sebaliknya, kelak menjadi bala yang mengembarakan musibah
tak berhenti ataupun dalam jeda
mengaratkan pada akar, pokok dan ranting-ranting melapuk,
melepuh terbakar sengat mengering sebelum jatuh
duh!
dalam keluh kesah penghantaran tafakur diamku pada sya’ban ini
ku merintih, kurapal doa menguatkan gigil sendi tulang
menunduk kata; malu
larut menyemai ridhoMu
daun-daun menguning luruh kembali tumbuh pada musim nanti
dalam semilir harap dan keyakinan
kujelang ramadhanMu; Kekasih
dalam pengharapan pengampunanMu
marhaban ya ramadhan!
Bogor ; 17/07/12
Komentar
Tulis komentar baru