malam yang tak sama dan mimpi yang kering membatu bersama mendung senja.. berkacalah pada riak dihadapanku wahai mimpi mimpiku.. jadilah kuat pada karang.. jadilah buih pada ombak.. dan jadilah putih pada gemasir ini.. kedua mataku telah letih membadai ketika desir masih saja terngiang.. membangunkanmu yang masih berpijak lemah pada kepingan memoar.. dan pada akhirnya, akulah yang menjadi bunga bungamu meski tersimpuh dalam amuk badai..
malam yang tak sama dan jeda yang tak menyisakan butir airmata.. tangismu tak sanggup lagi membuatnya mengerti arti kehilangan.. aku adalah ketakutanku sebelum aku meninggalkan kekosongan yang pernah setia mengasuhku.. dan aku jugalah kuasa kesunyian ketika aku menari pada ketiadatertaraan nuansanya.. pada bingkai bingkai mimpi.. dan pada akhir yang tak mampu lagi kubaca..
malam yang tak sama dan gerimis kesunyian..
akulah yang menjadi sepi..
akulah yang terus menari..
Komentar
Tulis komentar baru