betapa pandai angin membelai
meninabobokan bunga-bunga yang tengah bermekaran
bunga mangga di simpang jalan, hijau muda menawan mata
musim cuaca terus bekerja
bunga-bunga mangga itu memutik jingga
harum ranum mengundang kumbang, montok mengkal minta disungkal
cuaca gila dan pancaroba
angin menyebarkan virus dan kuman-kuman
dan mangga-mangga muda itu menuntut udara sebebas-bebasnya
sepuas-puasnya, tanpa batas tanpa saringan
demikianlah alam kebebasan
mangga muda itu tumbuh di persimpangan
di jalan tol zaman yang menawarkan kepuasan
mangga-mangga muda itu bergoyang-goyang
satu per satu kehilang pegangan
berserakan di depan mata kita
di ujung zaman
ditiupan angin semakin sungsang
mangga-mangga muda itu berenangan dalam comberan
memburu kepuasan, sisanya matang dalam karbitan
Batam, 26.03.2014
Komentar
Tulis komentar baru