melangkahlah senafas embun pagi yang kau reguk
usah kau genggam gundah gulana
remukredam mutiara mulia di tanganmu
mata-mata indah menanti senyum
aku merasa apa yang kau rasa
senyumlah pada jiwa sepimu di hangat mentari
tak ada kata percuma
memulai satu langkah
geraikan gelisahmu
peluk erat setiap nafas cinta anugrahNya
di simpang jalan itu
kau akan memilih
kau tahu yang dipilih
melangkahlah terus dalam tulus
pikulan berat sebuah amanah surga
menanam benih pada bulibulir embun
kita akan memetik sari; buah taqwa
mengalir dari tangkai yang melambailambai
dari daun, ranting-ranting, dahan-dahan, batangnya
utuh sampai ke akarakarnya
senyumlah
melangkah sajalah
meski berat pikul kau sandang
satu dua langkah
adalah do’a
raihlah cintaNya
cumbuilah hangat mentari
melangkah sajalah
Cibitung, 03/10/12
Komentar
Tulis komentar baru