Skip to Content

MENANGGUNG KECAMUK RISAU

Foto Rina Kurniawati

MENANGGUNG KECAMUK RISAU

 

Tangga tak lagi menuju tinggi.

Ia malu, karena teguran teguran sumbang.

Melibas kekuataan asa, menjatuhkan mental baja.

 

Hari itu ia menyapaku,

Mengabarkan bahwa Ia tak lagi berarti.

Berbisik sayu pilu

Ia telah dipatah patah sang pemuja puji

 

Anak anaknya sudah hilang.

Hanya tinggal dasar dan puncak compang.

Hanya dua, dan buat apa.

 

Anak anaknya tak berarti

Karena puncak tinggi bisa dibeli.

Kejam memang, tapi semua sudah sirahnya

 

Tangga menangis disudut perapian.

Inginkan sijago membakar habis.

Meratap asa yang sudah terkikis.

 

Itu rayap yang menggerogoti setiap hari

(Jawabku pada Jhon)

 

Batanghari, menjelang magrib Juli 2020

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler