Adalah dada bumi
dekatlah menilingkan telinga
gemuruh menggedor lapis dinding
seketika mampu menerobos labirin waktu
demikian yang berjuluk hawa nafsu
Adalah dada insani
dekaplah menilingkan telinga
degup teratur lembut dengan birama
tempat singgasana nurani bersabda
sebagai pengendali lempang lelaku manusia
Agama dibuang
moral ditendang
dosa berbangga
Lurung agung menuju anyir lautan nista
bagi mereka yang menikam mati kebaikan
Junjung agama
jinjing moral beriring
jengah akan salah
Sebuah lentera pengiring pada harumnya surga
bagi mereka yang mengingat akan kematian
Meski langit redup bukan jadikan sekat
mencapai undakan makrifat begitu lekat
seakan dapat menatap dekat
dengan wajah Tuhan
Komentar
trimakasih atas puisimu sobat
trimakasih atas puisimu sobat
kembali kasih
kembali kasih
Tulis komentar baru