Mengeja Air Mata
oleh edi sst
Saat kau belajar bersama sang pertapa
Berapa lama kau buang waktu percuma
Untuk merentak bersama mega-mega
Dengan topi pelindung matahari
Kau simpan perih demi perih
--- di ujung belati
Dinding-dinding itu telah kau rapatkan
Dengan paku waktu yang berkarat
Terendam air mata yang luput kau eja
Bersama kepak pungguk mengabarkan sunyi
Terbang melantunkan wangi nokturno
--- malam meluruh
Kini kau temukan aliran sungai
Yang bertahun kau cari menembus hutan
Mengalirkan butir-butir ratna air mata
Menghanyutkan nama demi nama
Yang tak tercatat di lembar putih
--- menggelipak dan membuih
Aku pun terbata
Melihat kau mandi di sungai itu
Dengan riang dan penuh tawa
Melupakan letih perjalanan warna kelabu
Bersama tamparan angin depan pintu
--- mencekat umur
Sambil melupakan sebuah lubang tua
Yang kau tak tahu itu untuk kubur siapa
Begitu terasa mempesona tiba-tiba
--- tanpa epitaf
Semarang, 2011
Komentar
Air Mata
apik iki mas.....
Wah, Mas Arie
wah, mas arie, slmt datang
bisa bikin jaringan sastra etnik di sini, Mas
ini adminnya di Garut, sastra sunda Mas
salam ... :)
Tulis komentar baru