Skip to Content

Meniti Cinta di Kelopak Embun

Foto Riecki Serpihan Kelana Pianaung

Aku melipat  jiwa yang lusuh kemarin di sepertiga kilometer

Lebam segala jalan kulintas tepian hutan cemara berjejer

Seakan ikut menatap kaki mengisut  terus bertengger

Di retak tanah yang  sehabis perginya mentari  tersendeng

 

Dengan berkaca pada  wajah rembulan berpucat pasih

Sehabis  purnama  memetah menudung  raut  bumi

Sebegitu jua lara cinta ini seumpama basih

Yang tak pernah raih menggenggam nasib

 

Pada lantunan  elegi ini yang tiada pendar mengais

Ku hirup riak gelombang, menunggu titis sang gerimis

Untuk meniti cinta di kelopak embun, walau

Sejenak menawarkan dahaga kian berkekompangan

 

Waktu terus melesap, serupa anak panah sang dewi kinasih

Menghujam perut langit, ranting – rangtingpun patah gemeretak

Tetapi aku masih berdiri di bawah pohon gaharu tua

Menunggu sebuyung embun menetes , satu-per satu:

 

@rskp, 20092015,,,,     Jakarta

 

http://www.kompasiana.com/serpihankelana/meniti-cinta-dikelopak-embun_55...

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler