Skip to Content

MERAH AIR RANUB SIRIH

Foto Emilianus Elip

MERAH AIR RANUB SIRIH

Oleh: Emil E. Elip

 

 

Baru saja nenek tua meludah ke tanah

Secepat itu mulutnya lalu komat-kamit

Melumat ranub-sirih: m e r a h ...

 

Dari Aceh sampai Maluku dan Timor

Nenek tua serupa dia, mengunyah sirih

Di pesta-pesta istana

Silaturahmi antar suku dan bangsa

Dari tirai-tirai hajat kawin

Sampai ritual-ritual penyembuhan

Sirih nenek tua hadir sebagai ”simbol”...

 

Pagi itu. Nenek tua kembali memilin ranub-sirih

Anak laki-laki dan perempuan, cucu-cucu,

Mak Cik dan keponakan...

Keluar memberi salam lalu pergi menyongsong hari

Bersepeda, labi-labi, becak, mobil

Ke gedung-gedung tinggi bergulat dengan kehidupan

Persaingan, kemenangan, keuntungan, pangkat,

Kekalahan ...bahkan sampai penipun dan pengkhianatan

 

Sore menjelang. Nenek tua tetap mengunyah ranub-sirih

Menunggu mereka kembali....

Hanya diakah yang mampu meresapi

Makna mengunyah ”sirih” persahabatan

...kesantunan dan jiwa silaturahim...

 

Banda Aceh, Mei 2010

https://nawakamalfoundation.blogspot.com

(diambil dari tumpukan puisi-puisi lama)

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler