Skip to Content

Merantau

Foto Aqsha Al Akbar

Merantau, saat memulai dan tergesa untuk mengakhiri.

Saat meniti dan tergerus ambisi.

Saat mencari dan mengejar mimpi.

Saat memiliki dan melepas diri.

Merantau,

menikmati dunia sendiri dan berpetualang bagai Samurai.

Memasuki dunia yang sama sekali membangunkan hati.

Menerobos cahaya yang enggan menerangi.

Memaki dunia selayaknya cinta tak lagi peduli diri.

Merantau,

Bersama kemilau rindu mengusap kalbu.

Bersama gelisah jiwa ingin bersendu.

Bersama cinta kasih ingin bertemu.

Bersama segala bentuk daku kuingin mengadu.

Bersama tercinta kuingin bisikkan cerita anak rantau.

Merantau,

pelan-pelan tumbuh gejolak di balik ruang kelambu kalbu.

Pelan-pelan mengecup cahaya kecil meski tak bercumbu.

Begitu seterusnya hingga hati kecil-kecil bersua merdu.

Begitu seterusnya antara kau dan aku bertemu.

Begitu indahnya hingga kita sulit untuk jemu.

Merantau,

Teringat dan mengingat kisah keluarga.

Teringat dan mengingat Ayah merokok di dekat meja.

Teringat dan mengingat Mamak memasak mengimajinasikan rasa.

Teringat dan mengingat Dini bergelantung pada dunianya.

Teringat dan mengingat Lili bersemangat berbicara tentang dewasanya.

Merantau,

Terlempar lah segala huruf tanpa bercerai berai.

Terang lah pijar yang memantulkan cahaya semampai.

Merantau,

Dari tempat rantau aku ingin bicara sesuatu.

Kepada yang tercinta sungguh kuingin berikan cerita anak rantau.

 

Aku rindu.

Sungguh rindu.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler