Skip to Content

Mitologi Batu Kelamin

Foto Ucha Zelebour

          barangkali, lebih dari seribu perempuan

pernah rendam separuh tubuhnya

di ceruk batu kelamin tanpa sesaji

          termasuk engkau, dara!

 

          ini kali ketiga kau sambangi tempat itu lewat

tengah malam

bagimu tempat ayangayang pengaduan

 

          mengapa kau tak percaya

bahwa air yang mengalir dangkal di sekitarnya

tidak sertamerta merubah langsat kulit atau tirus wajahmu

bahkan ranggas pohon keramat

tak akan menjanjikan apaapa atas afalmu

          kecuali bulan yang kersip—malumalu

melirik busung dadamu

 

          apa yang engkau cari, dara?

 

          katamu,

          di sinilah nutfah sumbi—sangkuriang memfusi

lahirlah beribu cahaya berlesatan dan takan habishabis

aku ingin ternodai satu dari sekian cahaya itu

tak akan beringsut sebelum ritual itu terselesaikan,

 

          dalam gigil engkau menangkar niscaya

sebelum tanggalkan penutup kemaluan warna maron

dengan sedikit corak yang menggoda

 

          seperti membuang sialmu, kau lemparkan

penutup kemaluan itu di antara serumpunan perdu

lampau sebelum malam itu telah berserakan

penutup kemaluan lain warna lain milik perempuan lain

mungkin saja siti, rohaeni, nurjanah,

aprillia, jenifer, lucia bahkan nama yang kurasa jelek dan usang

untuk perempuan; karimpen! samasama mengeram harap

tentang bagaimana menekuk kelelakian

          samenleven

 

          pulanglah, dara kepadaku

sediaku tuntun engkau melewati perbatasan itu

kubasuh nestapamu dengan nazarku;

demi semesta yang mengajari kita bagaimana hidup

aku akan menikahimu dengan mahar sebiji kurma

 

 

2011

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler