Skip to Content

Monolog Penghujung Tahun

Foto Ary yulianto

Ada yang asing pada malamku kali ini
Hening dan senyap yang biasanya menemani bulan yang berjaga
Atau suara jangkrik pengantar aku pada lelap
Sekejap saja bertransformasi menjadi malam yang asing bagiku
Ya..asing…, Kali ini malam hingar bingar…tidak lagi hening dan senyap
Bukan hanya itu saja, ada suara dentum pada malam ini
Tentu saja bukan suara jangkrik yang selama ini aku dengar, melainkan kembang api dan petasan

Ohh iya…aku lupa,…
Sesaat lagi kan, revolusi bumi genap satu putaran terhadap matahari
Ya…seperti biasanya,..orang-orang merayakannya dengan suka cita
Suka cita, seperti anak kecil yang bermain dimalam terang bulan
Kebanyakan orang menyebutnya dengan sebutan perayaan Tahun Baru
Entah apa yang dirayakan?? Bukankah setiap hari adalah hari yang baru
Achh…kenapa aku pusing dengan pertanyaan tersebut..
Bukankah itu hak mereka untuk merayakannya..

Tuhan… malam ini aku hanya ingin tenang
Seperti danau di senja merah yang sering aku lihat setiap aku pulang bekerja
Begitu tenang,.sehingga terefleksi segala yang berada diatasnya
danau yang tenang…seperti cermin yang bening
Ya…aku hanya ingin menjadi danau yang tenang untuk malam ini saja
Sehingga aku dapat melihat langit tempat dimana aku meletakkan masa lalu
Masa lalu dari tahun yang sesaat lagi akan usai, dan berganti tahun yang baru

Ya..aku dapat melihatnya dengan jelas, bahkan sangat jelas
Aku melihat harapan, impian, tawa, tangis, kekecewaan, penyesalan, dan segala emosi jiwa yang lainnya
Emosi jiwa yang mungkin juga dialami oleh orang lain, yang berada diluar sana yang sedang merayakan tahun baru
Merenung dan berfikir mungkin hal bijak yang harus aku lakukan malam ini
Bukan untuk menyesali atau menangisi masa lalu
Atau bahkan berharap air mata tangis itu menjelma menjadi gerimis
Gerimis yang membersihkan langit, dimana letak masa laluku berada

Ya..akan kubiarkan langit itu menjadi letak masa laluku
Mungkin akan kugunakan sebagai pengingat dilangit pagi yang sebentar lagi akan hadir
Langit baru, langit pagi pertama di Tahun yang baru..
Ya..akan kugunakan sebagai pengingat ketika aku akan mengulangi kesalahan
Kesalahan pada langit yang lalu, yang meniadakan pelangi pada langitku

Kini aku ingin menuju lurus apa yang ada dihadapanku
Aku ingin menjadi berarti
Aku ingin menjadi seseorang yang tangguh..tangguh untuk menciptakan impian dan harapan mewujud
Ya tangguh….Tangguh seperti Leonidas yang mempertahankan tanah Sparta dari pasukan Persia
Atau mungikin.. aku hanya sekedar tidak ingin menjadi kata yang kehilangan makna

Ary Yulianto,
Bekasi, 31 Desember 2010

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler